'Garuda Jangan Jago Kandang'
Bambang Brodjonegoro menuturkan maskapai yang besar tidak pernah hanya jago kandang alias hanya menguasai penerbangan domestik.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan maskapai yang besar tidak pernah hanya jago kandang alias hanya menguasai penerbangan domestik.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat lalu (3/7/2015) Bambang menuturkan tentang maskapai milik Singapura yang bisa menjadi maskapai kelas dunia karena mau bersusah payah mengusahakan untuk mendapatkan rute internasional.
"Singapura itu walaupun dianggap profitable tapi dia harus berjuang untuk mendapatkan rute internasional, dan itu enggak gampang," kata Bambang.
Contoh lain, maskapai Amerika Serikat yang mengangkut penumpang domestik dalam volume yang sangat besar, namun tidak masuk dalam daftar 10 maskapai besar kelas dunia. Bambang memperhatikan, penyebabnya adalah maskapai di Amerika Serikat enggan masuk ke rute-rute internasional. Selain itu, dia juga menyebut maskapai Amerika Serikat yang besar juga merupakan hasil merger dari beberapa maskapai kecil yang tidak sehat.
"Mana ada maskapai penerbangan Amerika yang masuk top10 best airlines? Enggak ada. Padahal penerbangan paling tinggi jumlah penumpangnya itu kan penerbangan domestik Amerika. Dari volumenya tidak ada yang mengalahkan," jelas Bambang.
Dari dua contoh itu, Bambang berharap Garuda Indonesia juga dapat mengembangkan rute-rute penerbangan internasional. "Garuda Indonesia penerbangan domestiknya luar biasa. Tapi apa jadinya? Garuda untuk internasionalnya rendah. Karena dia mikir kalau enggak untung mending enggak usah terbang," ucap Bambang.
Bambang menambahkan, pemikiran seperti ini harus diubah apalagi dalam menghadapi persaingan ASEAN Open Sky. "Jadi saya harap kejadian maskapai AS tidak terjadi di Indonesia. Tapi penerbangan di Indonesia bisa besar karena airlines-nya juga sehat," pungkas Bambang.(Estu Suryowati)