Freeport Klaim Pembangunan Smelter di Gresik Sudah Capai 13,46 Persen
Meski sudah mengalami kemajuan dalam pembangunan smelter, proses izin ekspor Freeport belum diberikan oleh pemerintah
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari hasil laporan PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kemajuan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur sudah mencapai 13,46 persen.
"Freeport mengklaim sudah mencapai 13,46 persen progres pembangunan smelter," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Senin (6/7/2015).
Meski sudah mengalami kemajuan dalam pembangunan smelter, proses izin ekspor Freeport belum diberikan oleh pemerintah.
Pasalnya Kementerian ESDM akan memeriksa dan memantau perkembangan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian di wilayah PT Petrokimia Gresik (persero) tersebut.
"Tim teknis akan mengevaluasi," ujar Dadan.
Dadan memaparkan nilai investasi 2,3 miliar dollar AS untuk pembangunan smelter Freeport akan diaudit kembali realisasinya. Pasalnya selain nilai investasi, Kementerian ESDM juga ingin melihat luas lahan 80 hektare pada wilayah Petrokimia Gresik, sudah digunakan Freeport atau melampaui batasan.
"Akan kita evaluasi sesuai dengan laporan dari akuntan publik atas biaya yang sudah dikeluarkan oleh Freeport," papar Dadan.
Dadan menambahkan, masih akan ada tahapan evaluasi selanjutnya, agar Freeport mengantongi izin ekspor. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat rencananya akan mengajukan kembali pada tanggal 25 Juli izin ekspor yang sudah habis pada 26 Juni yang lalu.
"Kita tunggu hasil evaluasi selanjutnya," kata Dadan.