Tomat Dibiarkan Membusuk di Kebun akibat Harga Anjlok
Harga tomat yang anjlok, membuat petani di Liwa Kabupaten Lampung Barat membiarkan panen tomatnya membusuk
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDARLAMPUNG - Harga tomat yang anjlok sampai Rp 500 per kilogram, membuat petani di Liwa Kabupaten Lampung Barat membiarkan panen tomatnya membusuk di lahan perkebunan.
Menurut seorang petani tomat, Munandar Mursal petani sayuran di Lampung Barat pada Kamis (23/7/2015) harga jual tomat tidak sebanding dengan ongkos produksi yang dikeluarkan.
"Bayar upah buruh memetik tomat saja mencapai Rp 40 ribu per orang belum termasuk biaya kotak untuk menaruh hasil panen ditambah ongkos angkut, kalau harganya cuma Rp 500 kami para petani sangat merugi," kata dia.
Dia mengatakan, dalam 1 hektare lahan bisa menghasilkan 35 ton tomat. Dia sendiri memiliki sekitar 14 hektare lahan yang seluruhnya sudah siap panen.
Nasib yang sama juga dirasakan oleh ratusan petani tomat lainnya yang ada di sekitar Lampung Barat, yang selama ini menjadi sentra produsen sayuran. Dalam sehari terdapat sekitar 50 sampai 100 unit truk pengangkut hasil panen sayur keluar masuk ke daerah tersebut.
Para petani berharap ada sebuah pabrik saos besar yang berproduksi di sekitar Lampung Barat agar hasil panen tidak sia-sia seperti yang terjadi saat ini.(Kontributor Lampung, Eni Muslihah)