Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Setelah Dilanda Kerusuhan, Blok Cepu Banyu Urip Kembali Produksi

Pasca kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah mobil dibakar, proyek Blok Cepu Banyu Urip kembali berproduksi.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Setelah Dilanda Kerusuhan, Blok Cepu Banyu Urip Kembali Produksi
TRIBUN/IKSAN FAUZI
Pekerja Exxon Mobil Cepu Limited yang terbakar emosinya dengan merusak sebuah kendaraan di kawasan lokasi pengeboran minyak Engineering procurement Construction (EPC-1) Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015). Sekitar 8.000 pekerja dari berbagai sub kontrak membakar fasilitas security, perkantoran, dan mobil. SURYA/IKSAN FAUZI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah mobil dibakar, proyek Blok Cepu Banyu Urip kembali berproduksi.

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan proyek Blok Cepu Banyu Urip kembali berproduksi sejak Minggu (2/8) lalu.

"Produksi penuh sebesar lebih dari 80.000 barel per hari telah dimulai kembali pada Minggu, 2 Agustus 2015," ujar Erwin dalam keterangannya, Selasa (4/8/2015).

Erwin memaparkan akttivitas di EPC 5 sudah dimulai kembali hari ini, Senin, 3 Agustus 2015. Rencana untuk melanjutkan kembali kegiatan dan perbaikan terhadap fasilitas perkantoran di EPC 1 yang terdampak sedang berlangsung.

"Pekerja akan kembali bekerja setelah hasil penyelidikan usai," ungkap Erwin.

Sebelumnya diketahui, Insiden terkait dengan sekuriti terjadi di area kerja EPC 1 Proyek Banyu Urip pada Sabtu (1/8/2015). Pekerja subkontraktor yang dipekerjakan melalui kontraktor EPC 1, Tripatra-Samsung, sedang meninggalkan area kerja sekitar jam makan siang ketika terjadi kericuhan yang menyebabkan kerusakan pada bangunan dan kendaraan.

Pekerjaan di area EPC 1 dan EPC 5 sempat dihentikan dan produksi dari lokasi sekitar insiden dihentikan sementara. EMCL sedang berkoordinasi erat dengan kontraktor EPC 1 Tripatra-Samsung, polisi dan pihak pemerintah. Investigasi sedang berjalan saat ini.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas