Jelang 'Reshuflle', Hanya 20 Saham Naik
Menjelang perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo, IHSG di Bursa Efek Indonesia malah makin tenggelam
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Menjelang perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia malah makin tenggelam. Indeks bahkan berada di bawah level psikologis 4.500.
Pada akhir sesi I, Rabu (12/8/2015), IHSG ditutup rontok 122,01 poin (2,66 persen) ke posisi 4.499,69. Tercatat hanya 20 saham yang naik, sedangkan 260 saham berada di zona merah.
Adapun nilai transaksi mencapai Rp 3,33 triliun dengan volume 3,25 miliar lot saham.
Saham-saham yang menjadi pemberat indeks sesi pagi ini di antaranya, UNVR yang melorot 2,55 persen menjadi Rp 36.300, kemudian TLKM anjlok 3,91 persen ke posisi Rp 2.825, BBCA terpangkas 2,58 persen menjadi Rp 13.200, dan terkoreksi 2,7 persen pada Rp 9.875.
Hari ini Presiden Jokowi diberitakan akan melantik anggota Kabinet Kerja yang baru. Menteri-menteri yang akan diganti/digeser antara lain, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil digeser menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas. Ia diganti oleh Darmin Nasution. Kemudian Thomas Lembong disebut-sebut menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel, dan Rizal Ramli menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indriyono Soesilo.
Sentimen negatif juga datang dari imbas devaluasi yuan China. Akibat kebijakan ini, mayoritas pasar saham global tenggelam di zona merah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga jeblok di atas Rp 13.800. Hingga pukul 12.00, data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda ini berada di posisi Rp 13.824 per dollar AS, jauh lebih rendah dibandingkan penutupan kemarin pada 13.607,4.
Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) hari ini berada di posisi Rp 13.758 per dollar AS, melemah dibanding sebelumnya pada 13.541.