TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kini sedang berupaya menciptakan kredit perumahan rakyat (KPR) untuk masyarakat yang berkerja di sektor informal.

“Tidak hanya KPR bagi pekerja di sektor formal saja yang dibuat. KPR untuk yang bekerja di sektor Informal akan diciptakan,” kata Dirut BTN Maryono saat menjawab pertanyaan awak media dalam acara pembukaan BTN Property Expo 2015, di Jakarta Convention Centre, Sabtu (15/8/2015).

Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk pekerja sektor informal, menurut Maryono akan disalurkan melalui kelompok-kelompok usaha informal seperti kelompok penjual batik di Pekalongan, Jawa Tengah.

Maryono menggambarkan, nantinya KPR bagi pekerja informal ini akan seperti kredit UMKM, dimana terdapat asuransi dan bunga kreditnya berdasarkan tingkat risiko pekerjaan kreditornya.

Terkait jumlah anggaran yang dialokasikan dalam program ini akan tergantung pada tingkat permintaan masyarakat. Namun, hingga saat ini, Maryono menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan 1000 unit rumah terkait program perumahan rakyat ini.

Dirut Bank BTN menyatakan program ini sudah dalam tahap proses pada bulan ini di Ambon, Gorontalo, Makasar, Kendari dan beberapa daerah lain yang tidak disebutkannya.