Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gunung Putri Square, Rusunami Pertama yang Dibangun di Bogor

Proyek perdananya bernama Gunung Putri Square (GPS) dibangun di Jalan Mercedez Benz, Gunung Putri, Bogor

zoom-in Gunung Putri Square, Rusunami Pertama yang Dibangun di Bogor
Wartakota/Ichwan Chasani
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono (kiri) dan Menteri BUMN Rini M. Soemarno (tengah), didampingi Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP), Bambang Triwibowo saat meresmikan pembangunan proyek Gunung Putri Square (GPS), rumah susun sederhana milik (rusunami) pertama yang dikembangkan PT. PP Properti Tbk, di Jalan Mercedes Benz, Gunung Putri, Bogor, Kamis (20/8/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk untuk pertama kalinya membangun rumah susun sederhana milik (rusunami). Proyek perdananya bernama Gunung Putri Square (GPS) dibangun di Jalan Mercedez Benz, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

GPS sendiri merupakan rusunami berkonsep apartemen karena kualitas bangunannya standar apartemen.

Bangunan itu juga dilengkapi area komersial, fasilitas pertokoan, pasar segar, lahan parkir, fasilitas food & beverage, area olahraga, serta taman bermain.

GPS dibangun di lahan seluas 2,1 hektar, terdiri dua tower berketinggian masing-masing 30 lantai dengan total jumlah hunian 1.736 unit.

Masing-masing tower terdiri dari dua tipe kamar yaitu tipe 21 dan tipe 24. Saat ini, kata Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat, tower pertama sebanyak 896 unit sudah habis terjual, dan tower kedua baru laku 44 unit.

Tower pertama ditargetkan selesai akhir tahun 2016, dan tower kedua selesai akhir 2017.

“Konstruksinya, untuk satu tower dibutuhkan sekitar Rp150 miliar-Rp160 miliar. Itu belum termasuk fasilitas lain seperti area komersial, dan fasilitas umum bagi penghuni,” tambahnya.

Berita Rekomendasi

Pada penawaran perdana September 2014 lalu, tower pertama dilepas seharga Rp6,8 juta per meter persegi, dan ditutup pada Juni seharga Rp8,6 juta per meter persegi.

Saat ini, tower kedua juga dipasarkan dengan harga penawaran Rp8,6 juta per meter persegi dengan sasaran utama para pekerja, khususnya masyarakat menengah ke bawah di wilayah Gunung Putri, Bogor.

Proyek GPS diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Menteri BUMN Rini M Soemarno, Kamis (20/8/2015) lalu.

“Kami mendorong BUMN maupun pengembang lainnya untuk peduli kepada masyarakat yang masih membutuhkan hunian, bukan hanya bagi kalangan menengah ke atas saja, tapi juga menengah ke bawah,” tutur Mochamad Basoeki Hadimoeljono.

Kedua menteri meresmikan mega proyek bernilai ratusan miliar lebih itu didampingi Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP), Bambang Triwibowo. PP Properti (PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk) merupakan anak perusahaan dari PP (PT Pembangunan Perumahan Tbk), salah satu BUMN properti di Indonesia.


Basoeki juga mengingatkan agar pengembang apartemen memikirkan antisipasi terjadinya musibah kebakaran, diantaranya dengan membuat helipad, maupun tangga darurat yang memungkinkan bagi proses evakuasi.

“Kami sedang menggodok aturan untuk itu, mari ke depan, kita tidak hanya berpikir membangun hunian yang nyaman saja, tapi juga aman,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas