Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gunung Putri Square, Rusunami Pertama yang Dibangun di Bogor

Proyek perdananya bernama Gunung Putri Square (GPS) dibangun di Jalan Mercedez Benz, Gunung Putri, Bogor

zoom-in Gunung Putri Square, Rusunami Pertama yang Dibangun di Bogor
Wartakota/Ichwan Chasani
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono (kiri) dan Menteri BUMN Rini M. Soemarno (tengah), didampingi Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP), Bambang Triwibowo saat meresmikan pembangunan proyek Gunung Putri Square (GPS), rumah susun sederhana milik (rusunami) pertama yang dikembangkan PT. PP Properti Tbk, di Jalan Mercedes Benz, Gunung Putri, Bogor, Kamis (20/8/2015). 

Bambang Triwibowo menjelaskan bahwa peresmian tersebut sekaligus untuk merayakan Hari Perumahan Nasional yang jatuh pada 25 Agustus dan HUT ke-62 PT PP (Persero) yang diperingati setiap 26 Agustus.

“Sesuai moto PP Properti, Beyond Space, lahan yang digunakan untuk bangunan hanya 40 persen saja. Selebihnya untuk lahan hijau, daerah resapan, dan fasilitas bagi penghuni seperti playground dan fasilitas olahraga,” kata Bambang.

Laba Berlipat

Sejak dilepas sebagai anak perusahaan pada 2013 lalu, kata Bambang, PP Properti telah membukukan laba yang selalu berlipat.

Pada 2013 lalu, tahun pertama sebagai anak perusahaan, PP Properti membukukan laba bersih sekitar Rp36 miliar.

Setahun berikutnya, perusahaan ini mencatat perolehan laba bersih hingga Rp106 miliar.

“Kami optimis tahun ini pencapaian laba bersih bisa menembus Rp300 miliar, atau sembilan kali lipat dari saat pertama dilepas,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat meyakini target tersebut tercapai karena selain di GPS, PP Properti juga tengah mengembangkan tujuh mega proyek lainnya diantaranya Pavillion Permata 1&2, Grand Sungkono Lagoon (Surabaya), Grand Kamala Lagoon (Bekasi), dan The Ayoma (Serpong).

“Tahun lalu angka penjualan kami setahun Rp 550 miliar, tahun ini baru satu semester sudah mencapai Rp 750 miliar. Produk kami tidak begitu terpengaruh fluktuasi dolar, karena bahan baku yang digunakan juga dominan lokal,” tuturnya.(Ichwan Chasani)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas