Mengekor Rupiah, Ringgit Ikut Jatuh ke Level Terendah Sejak 1998
Mata uang ringgit Malaysia menyentuh titik terendah baru sejak 1998 dan diikuti jatuhnya bursa saham
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Mata uang ringgit Malaysia menyentuh titik terendah baru sejak 1998 dan diikuti jatuhnya bursa saham dipicu sentimen memburuknya pasar di kawasan negara berkembang (emerging).
Pelemahan ini di tengah melambatnya prospek pertumbuhan China dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.
Ringgit melemah 1,1 persen menjadi 4,3043 per dollar AS pukul 10:54 di Kuala Lumpur, sesuai dengan harga dari bank lokal yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Ringgit sebelumnya jatuh ke 4,3100 per dollar AS, level terendah sejak Januari 1998 ketika itu mencapai rekor 4,8850 per dollar AS. FTSE Bursa Malaysia KLCI Indeks saham kehilangan 1 persen.
Turunnya harga minyak mentah Brent dan penyempitan surplus perdagangan minyak menjadi tekanan baru bagi ringgit Malaysia. Tak hanya itu, tekanan juga datang dari rilis data tenaga kerja AS menunjukkan gambaran beragam yang kian menentukan waktu Federal Reserve menaikkan suku bunga.
Sementara tingkat pengangguran jatuh ke tujuh tahun rendah, non-farm payrolls nomor meleset dari perkiraan. Lebih tinggi biaya pinjaman AS mungkin memacu arus keluar modal lebih dari negara-negara berkembang.
"Ringgit melemah karena dollar yang lebih kuat dipicu rilis data non-farm payrolls bersama harga minyak yang lebih rendah," kata Khoon Goh, ahli strategi Banking Group Ltd.(Yudho Winarto)