Berburu Bijih Emas di Lubang 4x4 Meter (1)
Ruang tambang bawah tanah Pongkor berada di portal Tambang Gudang Handak. Untuk mencapai lokasi peledakan, jalan berlumpur dan tanah bercampur batu
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di ruang tambang bawah tanah berukuran 4x4 meter berkumpul empat orang pria. Mereka berdiri di atas gundukan tanah. Mengenakan wear pack oranye, sepatu pengaman berwarna kuning, helm dan lampu penerang di helm, seorang pria tampak memberi perintah kepada pria lainnya.
"Mereka akan melakukan blasting (peledakan) untuk mendapat ORE," kata Mine Area Permit Antam Pongkor Siswanto kepada Tribun, Selasa (9/9).
Menurut Siswanto, pekerjaan peledakan susah-susah gampang. Bila pekerja sudah terbiasa melakukan peledakan bawah tanah, pekerjaan itu bisa dilakukan dalam waktu satu shif. Namun, bila pekerja yang masuk terbilang baru, maka butuh waktu panjang untuk meledakan material tanah yang mengandung bijih emas.
Saat Tribun bergabung untuk menyaksikan proses peledakan, ruang tambang bawah tanah tersebut berada di portal Tambang Gudang Handak. Untuk mencapai lokasi peledakan, jalan berlumpur dan tanah bercampur batu-batu kecil mesti dilalui sepanjang 500 meter. Tiada troli menuju lokasi peledakan. Jalan kaki menjadi pilihan yang harus ditempuh.
Seratus meter memasuki ruang tambang bawah tanah, udara dingin sempat menyergap di sekujur tubuh. Namun, itu hanya sementara waktu. Begitu memasuki ruang bawah tanah sepanjang 300 meter, ruang menjadi pengap dan panas. Suara mesin pun terdengar menderu keras.
"Pongkor memiliki tujuh portal tambang. Portal di sini rata-rata 500 meter dari permukaan laut," ujar Siswanto.
Ketujuh portal tambang itu antara lain portal utama Main Haulage Level (MHL), portal Tambang Gudang Handak, portal tambang Pasir Jawa, portal 515 tambang Gudang Handak, portal 2, portal level 600, dan portal level 700.
Portal MHL merupakan portal tambang yang dibangun pada 1992. Setelah itu berlanjut pada portal 700 (2000), portal tambang Gudang Handak dan level 600 (2002). Selanjutnya terdapat portal 515 tambang Gudang Handak yang dibangun pada 2011, dan yang teranyar adalah portal pasir Jawa yang dibangun pada 2014.
"Portal tambang Gudang Handak kadarnya tidak terlalu bagus. Satu ton ORE hanya dapat enam gram emas," kata Senior Safety Officer BPE Pongkor, Somaun.
Ia menjelaskan, portal tambang di Pongkor pernah berjaya pada 2003. Saat itu, satu ton ORE bisa mendulang 12 gram emas. "Kita malah bisa family day bersama keluarga saat itu," tambah Somaun.
Kinerja mentereng Antam di Pongkor pada 2003 tersebut diamini General Manager Antam Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor I Gede Gunawan. "Dulu 2003 kita masih bisa dapatkan emas 12 gram dari satu ton ORE. Semakin terlihat menipis dimulai pada 2011-2014, satu ton ORE hanya dapatkan 6-8 gram emas, sekarang satu ton ORE hanya dapat enam gram emas," ungkapnya.
Data yang dibeberkan Antam, perseroan mendulang ORE sebesar 358 ribun ton pada 2011. Hasilnya, raihan emas diperoleh 1.987 kg. Satu tahun berselang, ORE yang dihasilkan sebanyak 376 ribu ton, dengan raihan emas sebanyak 1.700 kg. Pada 2013 ORE meningkat menjadi
382 ribu ton, dengan raihan emas sebanyak 1.722 kg. Pada 2014, ORE yang diperoleh juga sebesar 382 ribu ton. Namun, raihan emas yang diperoleh menyusut menjadi 1.607 kg.
"Kadar emasnya sudah berkurang yang ada di dalam ORE. Sehingga raihan emas mengalami penurunan," ungkapnya.
Ia menyebut, pada posisi Juli tahun ini Antam Pongkor baru mencapai 222 ribu ORE. Target ORE yang dihasilkan tahun ini adalah sebanyak 360 ribu. Dari 222 ribu ORE yang diraih, emas yang terkumpul baru mencapai 913 kg pada Juli 2015. Padahal, target tahun ini adalah sebesar 1.460 kg. (bersambung)