Pebisnis Internasional Masih Enggan Akui Keunggulan Indonesia
Survei Grant Thornton’s International Business Report (IBR) menunjukkan pebisnis masih enggan mengakui keunggulan Indonesia.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia belum dilirik sepenuhnya oleh pelaku bisnis internasional. Survei Grant Thornton’s International Business Report (IBR) menunjukkan pebisnis masih enggan mengakui keunggulan Indonesia.
Survei itu mengungkapkan hanya seperlima (19 persen) mengakui ketersediaan pekerja terampil sebagai pendorong utama dalam memilih lokasi. Di lain pihak, seperempat (25 persen) menyebutkan tenaga kerja murah.
Tapi dari seluruh alasan yang paling populer untuk memilih Indonesia adalah karena kedekatan dengan rantai pasokan perusahaan (45 persen).
Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani menyatakan Indonesia menawarkan peluang menarik dan banyak investor paham situasi ini. Pebisnis sesungguhnya merasa untung beroperasi di Indonesia. Sayangnya, semua itu tak terungkap dalam data resmi.
Dalam survei Grant Thornton Global Dynamism Index (GDI), Indonesia menempati rangking 40 dari 60 ekonomi terkemuka di dunia. Posisi Indonesia ditopang dari pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja yang kuat.
"Tingkat pengangguran yang rendah dan pertumbuhan produktifitas tenaga kerja yang signifikan menempatkan Indonesia di urutan ketiga secara global pada area pasar tenaga kerja," tukas Johanna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.