Genjot Penjualan Properti Melalui SuperPro
Apalagi hingga bulan lalu, target penjualan properti belum terpenuhi yang salah satunya dipicu pelambatan kondisi ekonomi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inovasi Paramount Land membuat Supermarket Properti atau SuperPro diakui untuk meningkatkan penjualan properti.
Apalagi hingga bulan lalu, target penjualan properti belum terpenuhi yang salah satunya dipicu pelambatan kondisi ekonomi.
"Tahun 2015 ini kami menargetkan market sales sebesar Rp3 triliun. Laporan September kemarin, baru tercapai 60 persen dari target," kata Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land saat peluncuran SuperPro di Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Inovasi yang dilakukan ini juga menjadi salah satu upaya menawarkan produk properti saat kondisi ekonomi yang melambat seperti sekarang ini.
"Jadi tidak cukup hanya produk berkualitas, harga kompetitif, lokasi premium tapi juga memberikan terobosan dalam penjualan," katanya.
Kehadiran SuperPro juga mengubah pemasaran produk properti konvensional, bahwa konsumen yang mendekati pengembang.
"Tapi ini dibalik, pengembang yang mendekati konsumen. Saat ini, setidaknya ada 4000-5000 unit properti yang ditawarkan yang informasinya diperoleh dari SuperPro," katanya.
Harga produk yang ditawarkan sendiri untuk rumah mulai Rp 600 jutaan. (Eko Sutriyanto)