BI Berharap BUMD Sektor Pangan Tidak IPO
BUMD itu seharusnya mengutamakan kepentingan atau layanan publik, bukan sekadar mencari keuntungan bagi perusahaan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di sektor ketahanan pangan, tidak melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offring/IPO) saham agar tetap fokus menjaga kestabilan harga pangan.
Adapun BUMD di sektor ketahanan pangan yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), PD. Dharma Jaya dan PD. Pasar Jaya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni Primanto Joewono, jika BUMD melakukan IPO maka fokusnya ke depan akan mengejar keuntungan semata dan tidak lagi dapat melakukan kestabilan harga sebagaimana tugasnya.
"Kalau untung, harga tinggi, rasanya BUMD itu sebagai stabilitas harga enggak ada lagi. Dia sudah profit oriented," ujar Doni di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Menurut Doni, BUMD itu seharusnya mengutamakan kepentingan atau layanan publik, bukan sekadar mencari keuntungan bagi perusahaan tersebut. Dengan demikian, persoalan inflasi ke depan akan terkendali.
Ia mencontohkan, FSTJ dalam sehari itu harus menjaga stok beras untuk wilayah Jakarta minimal 3.000 ton sampai 3.500 ton dalam sehari. Jika stok tersebut kurang, maka harga beras akan naik yang akhirnya berdampak ke inflasi.
"Kalau stok beras itu 2.000, maka ada warning. Berarti FSTJ harus mencari kawasan sentra-sentra padi, di Jabar atau daerah lainnya," ucapnya.