Harga Pangan Turun, Jakarta Berpotensi Deflasi Pada Oktober
Hal ini didukung dengan penurunan harga komoditas pangan pada pekan kedua Oktober 2015 seperti beras, telur, daging ayam
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia melihat Provinsi DKI Jakarta akan mengalami deflasi pada Oktober 2015, setelah pada bulan sebelumnya inflasi 0,01 persen dan mulai turunnya harga pangan di berbagai wilayah.
"Kami melihat pada Oktober deflasi, inflasi sebelumnya karena transportasi udara. Sekarang harga beras relatif stabil tidak ada kenaikan, bahkan berpotensi turun," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Doni Primanto Joewono di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Adapun perkiraan BI bahwa Jakarta akan mengalami deflasi 0,07 persen. Hal ini didukung dengan penurunan harga komoditas pangan pada pekan kedua Oktober 2015 seperti beras, telur, daging ayam, cabai merah dan lainnya.
"Rilis SPH (Survei Pemantauan Harga) Oktober 2015, mengindikasikan terjadi penurunan harga pada komoditas utama di Jakarta. Tekanan volatile food sebagai dampak dari anomali cuaca El-Nino tidak sebesar yang diprediksi sebelumnya," ujar Doni.
Di sisi lain, harga emas dunia saat ini masih mengalami tren peningkatan seiring belum stabilnya kondisi pasar keuangan dunia, sehingga berpotensi mendorong harga emas perhiasan domestik
"Tekanan dari inflasi inti saat ini berasal dari komoditas emas perhiasan yang mengalami tren peningkatan harga mengikuti harga emas dunia," tutur Doni.