Gojek dan Grab Bixe Muncul Bikin Saham Blue Bird dan Taksi Express Tertekan
Bagaimana prospek kinerja PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express Transindo Utama setelah muncul Gojek dan Grab Bike?
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Yulis Sulistyawan
Dana hasil IPO tersebut dipergunakan perseroan untuk belanja modal seperti pembelian kendaraan dan akuisisi pool.
Selain itu, dananya tersebut untuk melunasi pinjaman dan modal kerja perseroan serta anak usaha.
Hingga kuartal III 2015, perusahaan yang memiliki logo burung biru meraih pendapatan Rp 4,03 triliun, naik dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,44 triliun.
Atas pencapaian tersebut, BIRD mendulang keuntungan sebesar Rp 625,42 miliar atau naik 16,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014 senilai Rp 537,14 miliar.
Sementara TAXI mencatatkan perdana saham di BEI pada 2 November 2012.
Saat itu, TAXI menawarkan harga saham IPO sebesar Rp 560 per lembar dengan menawarkan 1,05 miliar lembar saham ke publik.
Dana segar hasil IPO, dipergunakan untuk pembelian armada baru, pembayaran utang perseroan ke perbankan nasional dan sebagian untuk akuisisi kepemilikan saham perseroan yang sebelumnya dimiliki PT Express Mulia Kencana.
Perusahaan TAXI berwarna putih tersebut, pada sembilan bulan tahun ini mengalami penurunan laba bersih hampir 90 persen menjadi Rp 11,08 miliar dari pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya Rp 109,04 miliar.
Tercatat, pendapatan TAXI mencapai Rp 721 miliar atau naik 13 perseroan dari periode yang sama pada 2014 Rp 640 miliar.
Pada perdagangan hari ini pukul 14.22 WIB, saham BIRD berada di level Rp 6.000, sedangkan saham TAXI di posisi Rp 226 per saham.