Minat Berasuransi Masyarakat Indonesia Masih Rendah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan minat masyarakat untuk berasuransi masih rendah.
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan minat masyarakat untuk berasuransi masih rendah. Per September 2015 penetrasi asuransi konvensional baru 2,51 persen dengan densitas sebesar Rp 1,1 juta.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, saat ini terdapat 137 perusahaan asuransi konvensional yang terdiri dari asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi dan penyelenggara asuransi wajib serta sosial.
Sebanyak 52 perusahaan asuransi dan unit usaha yang menyelenggarakan prinsip syariah, 168 perusahaan pialang asuransi, 28 perusahaan pialang reasuransi dan 28 perusahaan penilai kerugian/loss adjuster.
Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia dan Thailand atau dibandingkan Negara Eropa maupun Amerika. “Indonesia jauh tertinggal dari mereka, contohnya di Thailand, Malaysia dan Singapura asuransinya sudah 4,5 persen sampai 6,5 persen terhadap produk domestic bruto (PDB), jauh diatas kita,” kata Muliaman saat Keynote Speech pada Insurance Day 2015, di Jakarta.
Dari sisi asset industry asuransi nasional terhadap PDB baru 7 persen, sedangkan Tailand, Malaysia tiga kali lipat dari Indonesia bahkan Singapura mencapai 46 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.