Pertamina dan Petrochina Aktifkan Kembali Lapangan Minyak Salawati
Operasi meliputi instalasi/hook-up FPSO dan beberapa perizinan di persiapkan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya Joint Operating Body Pertamina-PetroChina Salawati berhasil melakukan reaktivasi lapangan TBA Salawati. Wilayah kerja tersebut ada di Blok Kepala Burung – Papua Barat.
Produksi awal dari reaktivasi kedua sumur yang terdapat di lapangan tersebut, yaitu TBA-#4 dan TBA-#3, dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2015, sebesar 2.414 BOPD dan 2.85 MMSCFD. Hasil ini melebihi target produksi rata-rata untuk bulan pertama sebesar 1450 BOPD.
"Kedua sumur tersebut merupakan sumur pengembangan lepas pantai dan berada ±45 Km sebelah Barat Daya dari pantai pulau Salawati," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Kamis (12/11/2015).
TBA-#4 dan TBA-#3 sebelumnya ditutup sementara pada tanggal 04 Juni 2010 disebabkan berakhirnya kontrak sewa FPSO (Floating Production Storage and Offloading). "Padahal, lapangan TBA tersebut masih ekonomis untuk diproduksikan," kata Wianda.
Melihat masih banyak potensi di lapangan TBA, operasi meliputi instalasi/hook-up FPSO dan beberapa perizinan di persiapkan. FPSO dapat beroperasi secara penuh pada tanggal 21 Oktober 2015.
Sebagai informasi, FPSO Brotojoyo mampu menampung produksi minyak mentah sebanyak +/- 450,000 bbls dan telah dilengkapi dengan kompresor untuk membantu pengangkatan produksi sumur TBA-#3 dan TBA-#4 dengan cara Gas Lift.
"Langkah memproduksikan kembali lapangan TBA merupakan bagian dari upaya optimalisasi produksi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja bisnis perusahaan," papar Wianda.