Ini Penyebab UMKM Kalah Bersaing dengan Ritel Modern
UMKM harus melakukan inovasi, salah satunya memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produknya melalui e-commerce.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum dikuasainya akses teknologi informasi bagi Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) mengakibatkan usahanya kalah bersaing dengan ritel modern.
Agar tidak makin tergerus, UMKM harus melakukan inovasi, salah satunya memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produknya melalui e-commerce.
Kondisi ini mendorong, Roby Tan, seorang profesional di bidang telekomunikasi menghadirkan E-tailer atau retailer UMKM yang menjalankan bisnis E-Commerce yang diberinama Kioson.
"Kedepannya, UMKM yang belum memiliki penguasaan teknologi terbantu akan dalam hal pemasaran melalui e-commerce," kata Roby kepada Tribunnews di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Dikatakannya, melalui Kioson memungkinkan pengusaha UMKM meningkatkan daya saing serta mendukung tumbuhnya golongan kelas menengah ke bawah.
Jasin Halim, Chief Executive Officer Kioson mengatakan, Kioson juga membuka akses bagi masyarakat Indonesia yang tidak memiliki rekening bank/kartu kredit untuk melakukan transaksi berbelanja online.
"Kioson menjadi perusahaan E-Commerce pertama yang melibatkan pedagang UMKM dalam sistem belanja online yang aman dan menguntungkan dengan menyediakan tablet sebagai sarana bertransaksi," katanya.
Sejak didirikan pada bulan Mei 2015, lebih dari 1.000 tablet yang sudah terinstalasi di toko-toko yang menjadi mitra Kioson.
Masih adanya masyarakat Indonesia yang ingin saat berbelanja yaitu tetap ingin berinteraksi langsung antara penjual dan pembeli, Kioson masih memberikan kesempatan.
"Penjual dan pembeli bertemu di Mitra Kioson yang ada bentuk fisiknya (toko/kios), barang-barang yang ditawarkan secara online jauh lebih murah," katanya.
Kioson akan memberikan update melalui sms mulai dari transaksi pembelian, proses penerimaan uang, pengiriman barang hingga barang sampai ke tangan pembeli.
Produk-produk yang ditawarkan Kioson terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu E-Commerce (Produk/barang), misalnya Fashion, Peralatan Kantor, Alat kesehatan & kecantikan.
Juga alat Elektronik & Gadget dan Non E-Commerce (digital), misalnya pulsa, token listrik, pembayaran tagihan telepon, tagihan PAM dan sebagainya.