Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wapres Kesal Bunga Kredit UKM Lebih Tinggi dari Bunga Kredit Korporasi

Masa bunga kredit korporasi lebih rendah 10 persen dari bunga UKM, perbankan juga harus bisa perbaiki bunga UKM," sindir JK

Editor: Sanusi
zoom-in Wapres Kesal Bunga Kredit UKM Lebih Tinggi dari Bunga Kredit Korporasi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Presiden Jusuf Kalla 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 di Jakarta semalam merasa kesal dengan industri perbankan nasional yang masih memberikan bunga tinggi untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

"Masa bunga kredit korporasi lebih rendah 10 persen dari bunga UKM, perbankan juga harus bisa perbaiki bunga UKM," sindir JK kepada industri perbankan yang hadir, setelah itu hadirin bertepuk tangan.

Menurut dia, dengan tingginya bunga kredit sektor UKM, maka akan sulit untuk mencari pendanaan. Padahal, UKM sangat membutuhkan pendanaan yang murah untuk pertumbuhan usaha.

"Pemerintah sekarang hanya bisa bantu perbaiki sektor UKM, dengan apapun biayanya, kita harus turunkan bunga UKM, seperti bunga kredit usaha rakyat (KUR) bunga dari 22 persen sekarang jadi 12 persen tahun depan pemerintah mau 9 persen," tambah JK dengan penuh semangat.

Dia juga menceritakan, selama dirinya menjadi pengusaha, dia tidak rela dengan bunga UKM yang lebih tinggi dibandingkan bunga korporasi.

"Sebagai pengusaha saya tidak rela keadaan seperti ini bunga tinggi," jelas dia.

JK meminta kepada Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus bisa menjaga bunga agar ketidakadilan antara UKM dan korporasi bisa dihilangkan.

Berita Rekomendasi

"BI dan OJK harus kontrol, jangan sampai terjadi ketidakadilan di bangsa ini," ujar JK.

Setelah JK menyampaikan pidato, Gubernur BI Agus Martowardojo terlihat mengangguk-angguk tiga kali dengan wajah datar. Sementara Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad terlihat memegang kening.

Para hadirin yang mayoritas merupakan direksi bank bank nasional hanya tersenyum mendengarkan sambutan Wapres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas