Targetkan Pertambahan Simpanan Pelajar, Bank Mandiri Kerjasama dengan 100 Sekolah
kerjasama ini merupakan upaya perseroan merealisasikan inklusi keuangan kepada generasi muda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk telah menjalin kerjasama dengan sekitar 100 sekolah di Indonesia, kerjasama ini untuk meningkatkan budaya menabung di tingkat siswa sekolah dasar dan menengah.
Direktur Ritel dan Konsumen Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, saat ini tercatat lebih dari 5 ribu rekening baru yang dibuka.
“Pertengahan tahun depan kami harapkan bisa mencapai 55 ribu akun,” kata Hery di Jakarta, Jumat (27/11/2015)
Dia mengatakan, kerjasama ini merupakan upaya perseroan merealisasikan inklusi keuangan kepada generasi muda, khususnya pelajar sekolah dasar dan menengah, agar mereka dapat juga berperan membangun negeri.
Saat ini, data statistik menunjukkan bahwa jumlah pelajar SD hingga SMA mencapai 20 persen dari total populasi di Indonesia.
“Kami menyadari virus menabung harus ditularkan sedini mungkin sehingga para siswa ini dapat menjadi generasi muda yang tidak konsumtif. Untuk itu, kami akan menyasar lebih banyak lagi sekolah dasar dan sekolah menengah, termasuk sekolah kejuruan, agar menabung dapat menjadi gaya hidup siswa,” jelas Hery.
Tabungan Simpel merupakan produk tabungan perbankan yang ditujukan kepada para peserta didik mulai dari jenjang PAUD hingga sekolah dan pesantren.
Tabungan ini memiliki karakteristik dan fitur yang telah disesuaikan dengan para pelajar. Fitur tersebut antara lain setoran awal yang ringan, bebas biaya administrasi bulanan dan minimum setoran yang terjangkau.
Hery menambahkan, melalui program tabungan simpel, perseroan berharap dapat mendorong kenaikan simpanan dalam bentuk dana murah.
Hingga akhir September 2015, penghimpunan dana pihak ketiga Bank Mandiri mencapai Rp654,6 triliun, naik 10,8 persen dari September tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, total dana murah yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri sebesar Rp 415,9 triliun atau tumbuh 15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Di samping sosialisasi tabungan, kami juga terlibat dalam penyusunan buku materi kurikulum keuangan untuk kelas 4 dan 5 sekolah dasar yang baru saja diluncurkan OJK. Harapannya, buku ini dapat membantu dan memotivasi siswa SD dalam memahami dan mengetahui lebih jauh tentang produk keuangan dan pengelolaan keuangan,” ungkap Hery. (Sylke Febrina Laucereno)