Menteri Penghubung Dikritisi, Istana: Pemerintah Ingin Ubah Karakter
Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah karakter yang ingin berubah
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menanggapi kritisi yang disampaikan anggota DPR terkait penunjukan menteri penghubung yang dinilai tidak dikenal dalam struktur ketatanegaraan.
Pramono mengatakan, karakteristik pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah karakter yang ingin berubah, sehingga perlu langkah-langkah yang baru, diluar kebiasaan.
"Karakter pemerintahan ini adalah karakter yang ingin berubah. Sebab kalau kita hanya berdasarkan apa yang sudah ada kita lakukan, maka terobosan itu tidak akan pernah terjadi," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/11/2015).
Pramono mengatakan, banyak terobosan yang dilakukan pemerintahan saat ini. Selain menteri penghubung, misalnya rencana membuat Badan Promosi Ekspor Indonesia.
"Sekarang ini kan promosi dilakukan terpisah diantara para kementerian. Hampir semua kementerian punya badan promosi masing-masing. Tapi karena nanggung hanya kecil, sehingga kalau ada acara kegiatan internasional kalau lihat stand kita tidak menimbulkan adanya kewibawaan secara kuat," kata Pramono.
Rencana ini sekaligus mengubah pola kerja terkait promosi produk Indonesia yang ada di tiap kementerian menjadi satu badan yang menangani promosi tersebut.
"Inilah yang diatur, diubah, nantinya akan ada 1 badan promosi yang mengatur semuanya. Tidak lagi di masing-masing departemen. Memang pemerintah ini mempunyai karakter untuk melakukan perubahan-perubahan mendasar. Karena kalau tidak tetap saja persolan akan sama," ucap Pramono.