Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Demi Negara, PLN Menombok Subsidi Rp 3 Triliun

Golongan listrik 1300 dan 2200 volt ampere seharusnya tidak mendapat subsidi lagi sejak awal 2015

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Demi Negara, PLN Menombok Subsidi Rp 3 Triliun
TRIBUN PEKANBARU/TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Ilustrasi: Pelaku usaha advertising di Jalan Mangga Pekanbaru terpaksa menggunakan lilin sebagai penerangan saat listrik mati, Jumat (2/10/2015). PT PLN kini kembali melakukan pemadaman listrik bergilir hingga dua kali sehari dengan durasi dua jam akibat defisit listrik di Kota Pekanbaru. Hal ini tentu saja berdampak pada kerugian para pelaku usaha yang menggantungkan usahanya menggunakan energi listrik. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Golongan listrik 1300 dan 2200 volt ampere seharusnya tidak mendapat subsidi lagi sejak awal 2015. Namun PT PLN (Persero) memutuskan dari Januari hingga April memberikan dua golongan tersebut subsidi dengan anggaran Rp 3 triliun.

"Pencabutan subsidinya ditunda," ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Benny menjelaskan alasan PLN tetap memberikan subsidi karena waktunya tidak pas untuk masyarakat. Apalagi pada bulan tersebut anggaran yang dikeluarkan masyarakat cukup tinggi untuk biaya sekolah dan lain-lain.

"Karena waktu anak sekolah, beban biaya golongan ini cukup tinggi, beban biaya kenaikan cukup besar," jelas Benny.

Benny memaparkan anggaran yang digelontorkan tersebut berasal dari efisiensi PLN selama ini. Menurut Benny perseroan tidak masalah meski harus menombok untuk subsidi masyarakat.

"Nggak rugi kok, ini kan demi negara," ungkap Marbun.

PLN memutuskan penundaan pencabutan setelah berkoordinasi Menteri ESDM Sudirman Said. Setelah mendapat perintah langsung, mulai April 2015 subsidi listrik untuk rumah tangga 1300 sampai 2200 va tidak lagi diberikan.

Berita Rekomendasi

"Direksi memutuskan akhirnya ini ditunda menghadap menteri, menteri katakan kami tidak bisa memberi subsidi lagi," papar Benny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas