Freeport: Jual Saham Nggak Kaya Jual Kacang
PT Freeport Indonesia sampai sekarang belum memutuskan soal skema divestasi sahamnya.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia sampai sekarang belum memutuskan soal skema divestasi sahamnya. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut masih mengurusi beberapa hal sebelum bisa melakukan divestasi.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama menilai penawaran saham harus melewati beberapa proses kebijakan, karena saham yang dijual Freeport belum tentu diminati investor.
"Kan jual saham nggak kayak jual kacang," ujar Riza, Jumat (14/12/2015).
Riza mengaku Freeport sudah siap menawarkan sahamnya kepada pemerintah mengikuti skema yang ada. Namun, Riza belum bisa mengungkapkan alasan utamanya Freeport menunda divestasi yang masa tenggatnya sudah lewat yakni pada 14 Oktober lalu.
"Kita udah mau semua kok, tapi...," ungkap Riza menggantungkan jawabannya.
Riza memaparkan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam membahas skema penawaran saham. Riza mengaku tidak bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk saham tersebut.
"Kita kan masih bicara dengan pemerintah," kata Riza.
Sebelumnya diketahui, pemerintah baru memiliki saham Freeport 9,36 persen. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah no.77 tahun 2014 Freeport harus mengeluarkan sahamnya sebesar 10,64 persen saat ini. Sedangkan pada 2019 tambah lagi 10 persen menjadikan total saham Freeport di Indonesia 30 persen.