Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

AHok Bakal Hadirkan Bus Tandingan Metromini

Dishub DKI Jakarta untuk mencari duduk permasalahan mengapa Metromini sangat meresahkan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AHok Bakal Hadirkan Bus Tandingan Metromini
Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Metromini bodong dirazia polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Upaya penghapusan Metromini dari jalanan Ibukota sepertinya kian dianggap serius oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Karena, walau diakuinya dirinya memiliki keterbatasan kekuasaan, dirinya pun akan meluncurkan bus tandingan agar Metromini tidak populer lagi.

Pasca terjadinya kecelakaan yang melibatkan sebuah Metromini 92 jurusan Grogol-Ciledug di Jalan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (16/12) kemarin, Ahok - sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama - mengaku geram dan telah berdiskusi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghapus seluruh trayek Metromini yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.

Dalam rapat tersebut, dirinya meminta Dishub DKI Jakarta untuk mencari duduk permasalahan mengapa Metromini sangat meresahkan.

Karena diungkapkannya, sejak lama atau sekitar tahun 2014 lalu, dirinya pun pernah mengusulkan kepada PT Transjakarta untuk menyusun anggaran dan membangun trayek bus yang sama dengan Metromini.

"Ini memang kegagalan terus terang dari direksi PT Transjakarta, saya tugaskan Transjakarta sejak 2014, maksud saya tolong susun anggaran bisa enggak sih kita beli bus sendiri? Kita punya uang kok. Beli sendiri terus sopir-sopir kita rekrut. Saya bisa menciptakan trayek sendiri, bisa enggak saya samain sama Metromini dan Kopaja? Bisa," jelasnya saat ditemui wartawan di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2015).

Keyakinannya terhadap rencana pembangunan trayek bus sedang sebagai tandingan Metromini itu diungkapkannya, karena Pemprov DKI Jakarta memiliki kemampuan dalam mengelola bus sedang yang lebih baik.

Berita Rekomendasi

Pengelola dikatakannya dapat dilakukan oleh PT Transjakarta, sedangkan servis armada dapat bekerjasama dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

"Kita tinggal siapkan sistemnya, mulai pelatihan sopir, pasang GPS (Global Positioning System-red), terus (frekuensi bus-red) jalan tiap 10 menit. Kita tinggal bangun ngisi minyak (SPBU), apa susahnya gitu loh?," ungkapnya meyakinkan. (dwi rizki)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas