Susahnya Budidaya Ikan Gurame
Pihaknya tengah menyiapkan induk baru lagi untuk memulai proses pembibitan ikan gurami ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, INDERALAYA -- Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ogan Ilir (OI) mengklaim pembibitan ikan gurame sangat sulit untuk dibudidayakan bila dibandingkan dengan jenis ikan lain seperti lele, nila dan patin.
Kendati pun sudah pernah belajar mengembangkan program pembibitan ikan tersebut, namun hingga kini belum sepenuhnya berhasil.
“Memang untuk pembibitan ikan gurame sangat susah. Secara alamiah bisa dikendalikan. Namun pada saat ditangani secara teknis dan dengan ilmu yang dimiliki terkadang tidak sesuai dengan realita. Ya, banyak induk ikan gurame yang mati," kata Kepala Balai Benih Ikan Lokal Ogan Ilir, Setiyadi HS, kemarin.
Kendati demikian, menurutnya, pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan pembibitan jenis ikan tersebut. Pasalnya, harga gurame di pasaran terbilang sangat tinggi. Sehingga, menjadi peluang yang baik untuk merebut pangsa pasar penjualan ikan gurami.
Hingga saat ini, lanjutnya, pihaknya tengah menyiapkan induk baru lagi untuk memulai proses pembibitan ikan gurami ini. Selain membudidayakan ikan gurami, pihaknya juga membudidayakan ikan lele, patin, dan nila.
“Bayangkan saja permintaan konsumsi masyarakat untuk 4 jenis ikan ini sangat tinggi. Untuk masing-masing demand bisa lebih dari satu juta. Sementara dalam setahun kami mampu membudidayakan 1 juta bibit ikan lele, patin dan nila. Sedangkan untuk ikan gurami belum terealisasi,” katanya.
Ia melanjutkan, keberhasilan pembibitan dari induk pada ketiga jenis itu, ikan lele yang menjadi primadona. Dari banyaknya permintaan, sekitar 80% kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) membeli ikan lele. Selebihnya disusul ikan nila dan patin.
Begitu pun untuk distribusi ikan lele ini, lanjut dia, selain dibeli kelompok pembudidaya ikan dari OI, juga berasal dari Gelumbang Muaraenim. Biasanya sekali pesan pokdakan membeli minimal 1000, 5000 hingga 10.000 bibit ikan.