Realisasi Investasi RRT Rendah, Franky Aktif Kawal Rencana Investasi Wuling
RRT sendiri selama tahun 2015 mencatatkan nilai rencana investasi tertinggi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) aktif mengawal realisasi investasi perusahaan otomotif asal RRT, yakni PT Saic General Motor Wuling (SGMW).
Hal ini ditandai oleh kunjungan kerja yang dilakukan oleh Kepala BKPM Franky Sibarani bertemu dengan pimpinan PT Saic General Motor Wuling di Cikarang, di mana pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai upaya BKPM untuk memfasilitasi beberapa concern perusahaan terkait rencana mereka merealisasikan investasinya di Indonesia.
Franky menjelaskan, upaya untuk mendorong realisasi investasi dari RRT sangat penting mengingat saat ini rasio antara rencana investasi dan realisasi investasi dari RRT masih rendah di angka 7 persen.
Sementara itu, RRT sendiri selama tahun 2015 mencatatkan nilai rencana investasi tertinggi dengan nilai mencapai Rp 277 triliun.
“Oleh karena itu, RRT butuh success story untuk meningkatkan rasio realisasi investasi tersebut, diharapkan Wuling dapat menjadi bagian dari success story investasi RRT di Indonesia,” ujar Franky dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Menurutnya, investasi Wuling tentunya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, antara lain dalam bentuk penyediaan lapangan kerja dan memberikan rasa optimisme kepada investor RRT lainnya untuk datang berinvestasi ke Indonesia.
Perusahaan pabrikan otomotif yang sahamnya berasal dari Hongkong, kata Franky, memiliki rencana investasi hingga 397,4 juta dolar AS (sekitar Rp 4,9 triliun dengan kurs Rp 12.500 per dolar AS) dan telah direalisasikan secara bertahap sebesar 43,5 juta dolar AS.
Investasi Wuling di Indonesia direncanakan untuk membangun pabrik otomotif untuk kendaraan berjenis MPV dengan kapasitas mencapai 84 ribu dan 36 ribu unit, serta industri penunjang yakni suku cadangnya.
“Kami optimistis dengan dukungan kementerian teknis terkait maka investasi dari Wuling ini dapat terus direalisasikan sesuai rencana investasinya,” paparnya.
BKPM mencatat antara periode Januari - September 2015, realisasi Investasi sektor Industri Kendaraan Roda Empat dan Suku Cadangnya, tumbuh 7 persen sebesar 1,4 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Sementara itu pada periode yang sama, komitmen investasi di sektor tersebut tercatat sebesar 851 juta dolar AS atau tumbuh 39 persen dibandingkan 2014 sebesar 611 juta dolar AS.