Pembangunan Infrastruktur Jokowi Tidak Ingin Jawasentris
Jokowi tidak menampik di semua perbatasan, Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko widodo menegaskan dalam pembangunan infrastruktur dirinya enggan terpusat di pulau Jawa melainkan merata di seluruh Indonesia.
Sehingga menurut pria yang karib disapa Jokowi, jangan heran apabila dalam masa pemerintahannya anggaran infrastruktur untuk Inonesia timur bertambah.
"Infrastruktur juga sama, Kita tidak ingin java-sentris tapi Indonesia-sentris. Jangan kaget makanya kini untuk Indonesi Timur, lipatnya beberpa kali untuk infrastruktur, baik itu pembangunan airpot, bendungan, pelabuhan dan lainnya," kata Jokowi dalam pidato pembukaan Rakernas PDIP di JI EXPO Kemayoran, Jakarta, (10/1/2015).
Selain itu, pembangunan juga menurut Jokowi sedang dilakukan di wilayah perbatasan.
Jokowi tidak menampik di semua perbatasan, Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga.
Baik itu di Kalimanatan yang berbatasan dengan Malayasia, di Papua yang bersebelahan dengan Papua Nugini, dan di NTT yang berhimpitan dengan Timor-Timur.
Sambil menunjukan Foto yang bergambar alat-alat berat dan tian pancang , Jokowi mengatakan sejumlah proyek sedang dilakukan di wilayah perbatasan.
"Kita ingin membangun dari pinnggir, Ini yang telah kita kerjakan. Jalan dilebarkan karena kita ingin lebih baik," katanya.
Jokowi yakin meratanya pembangunan dengan Cara mengejar pembagunan infrastruktur di Indonesia timur dan perbatasan, Indonesia akan semakin siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Sebagai Contoh pembangunan 9 bendungan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya masyarakat NTT bisa mengembangkan pangan dengan adanya bendungan dan irigasi.
"Bagaimana produk produk pangan kita bersaing dengan mereka, kalau infrastruktur pangan kita tidak disiapkan, bendungan irigasi itu infrastruktur yang penting untuk pangan," katanya.