Rizal Ramli: BI Terlalu Konservatif
Rizal Ramli menilai Bank Indonesia kurang mendukung langkah pemerintah dalam mendorong roda perekonomian lebih kencang.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menilai Bank Indonesia kurang mendukung langkah pemerintah dalam mendorong roda perekonomian lebih kencang.
Hal tersebut diungkapkan Rizal setelah Bank Indonesia (BI) hanya menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) 25 basis poin menjadi 7,25 persen dari posisi sebelumnya 7,50 persen.
"Bank Indonesia terlalu konservatif, takut terjadi capital outflow (dana asing keluar), tapi mengorbankan pertumbuhan ekonomi," kata Rizal, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Rizal berharap, Bank Indonesia ke depan dapat kembali menurunkan BI Rate lagi hingga ke level sesuai dengan data-data ekonomi pada saat ini. Namun, Rizal tidak menyebutkan pada level berapa BI Rate yang pas dengan kondisi sekarang.
"Diperlukan kebijakan bunga yang lebih masuk akal, sehingga ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3 persen," tutur Rizal.
Tercatat, selama 11 bulan Bank Indonesia mempertahankan BI Rate di level 7,50 persen sejak 17 Februari 2015, setelah bulan sebelumnya di posisi 7,75 persen.
Pada 13-14 Januari 2016, Rapat Dewan Gubernur (RDG) berlangsung dan memutuskan memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen, dengan suku bunga deposit facility 5,25 persen dan lending facility pada level 7,75 persen.