'Hari Gini kok Masih Ada Pejabat yang Minta Dilayani Berlebihan'
Pramono mengkritik keras Menteri Marwan yang disebutnya sebagai pejabat yang selalu meminta dilayani.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
"Ganti Direktur Garuda Indonesia. Garuda-nya bobrok. Saya ini orang pesisir kalau ngomong apa adanya," ujar menteri asal Pati, Jawa Tengah tersebut.
Seskab Kritik Marwan
Emosi Menteri Marwan atas kinerja Garuda Indonesia langsung disikapi Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pramono mengkritik keras Menteri Marwan yang disebutnya sebagai pejabat yang selalu meminta dilayani.
Melalui akun twitternya ?@pramonoanung menganggap sudah tidak zaman lagi pejabat dilayani berlebihan.
Bahkan dalam cuitannya, Pramono terlihat membela Garuda Indonesia dengan menuliskan tanda tagar (#) Garudaku.
"Hari gini kok masih ada pejabat yang minta dilayani berlebihan, sudah nggak jamannya. Kalau terlambat ya ditinggal saja #Garudaku," tulis dalam akun twitter @pramonoanung.
Sesuai Prosedur
Menanggapi kekecewaan sang menteri, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny Butarbutar, mengatakan penerbangan pesawat tidak dapat ditunda hanya karena menunggu penumpang yang belum datang.
"Kalau terbang pukul 08.00 WIB, ya terbang sesuai jadwal, tidak bisa ditunda untuk menunggu. Karena nanti bisa menggangu waktu penerbangan lainnya," ujar Benny.
Sementara mengenai persoalan delaynya penerbangan kedua yang ditumpangi Marwan setelah tertinggal pesawat pertama, Benny mengaku belum mengetahui.
Ia harus menghubungi staf Garuda di lapangan.
"Nanti saya cek dulu, kenapa bisa delay. Tapi kalau delay kami beri kompensasi sesuai aturan yang ada," sambung Benny.
Sementara Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Arif Wibowo mengaku telah menjalani standar operasional prosedur (SOP) yang benar dalam menjalankan bisnis perseroan.
Hal tersebut menanggapi persoalan kritikan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Marwan Djafar yang mengeluhkan pelayanan maskapai Garuda Indonesia.
"Kami sudah menjalankan prosedur yang benar," ucap Arif.