Anda Ingin Menyusun Perencanaan Keuangan Keluarga Secara Syar'i? Ini Dia Caranya
“Zakat penghasilan harus dikeluarkan sebelum menikmati penghasilan.”
Editor: Choirul Arifin
Nantinya, bila pos penting dalam penyusunan rencana keuangan secara syariah sudah terpenuhi, Anda bisa mengalokasikan sisa dana untuk membayar infak dan sedekah.
Dana untuk anak
Ada dua kebutuhan anak yang menjadi prioritas dalam perencanaan keuangan syariah. Pertama, mempersiapkan dana pendidikan anak. Sebab, pendidikan merupakan hal wajib dalam Islam.
Anda bisa memanfaatkan asuransi pendidikan syariah untuk mempersiapkan dana pendidikan ini.
Pilihan lainnya, reksadana syariah. “Investasi pada properti atau emas juga masih bisa,” kata Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting.
Kedua, mempersiapkan dana bagi pernikahan anak Anda kelak.
Dalam Islam, orangtua wajib menikahkan anaknya. Jadi, orangtua yang melakukan perencanaan keuangan syariah perlu mengalokasikan sebagian penghasilan untuk biaya menikahkan anak.
Berapa besar dana yang perlu dialokasikan untuk kebutuhan anak ini? Sebagaimana perencanaan keuangan konvensional, Anda bisa mengalokasikan 10% dari penghasilan untuk kebutuhan investasi.
Umroh dan Haji
Menunaikan ibadah haji juga termasuk salah satu rukun Islam. Cuma, kewajiban menunaikan ibadah haji ini berlaku bagi umat Islam yang mampu. Karena ada ketentuan tersebut, menyiapkan dana untuk naik haji bukan prioritas utama.
Jadi, jika masih ada sisa dana dari penghasilan, maka Anda sebaiknya mengalokasikan dana tersebut untuk biaya naik haji. Jumlah investasi untuk biaya naik haji bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda.
Anda juga bisa mengalokasikan dana untuk umroh. “Tapi jangan sampai keasyikan mempersiapkan umroh, dana buat naik haji malah tidak ada,” tegas Tejasari.