Skandal "Panama Papers" Saat Orang-orang Kaya Sembunyikan Uangnya dari Kewajiban Bayar Pajak
Yang menarik, dokumen ini juga mencantumkan nama pesepakbola Argentina yang sekarang bermain di klub FC Barcelona, Leonel Messi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika apa yang dikeluarkan Edward Snowden pernah disebut sebagai “kebocoran terbesar dalam sejarah jurnalisme data”, maka dokumen ini lebih besar daripada itu.
Sebuah dokumen yang diberi nama “Panama Papers” baru saja bocor.
Baca Berita Terkait :
- Cara Mudah Mengenal Skandal "Panama Papers", Pelajari Komik Celengan Babi Berikut Ini
- Apa Itu Panama Papers? Bocornya Data Para Pengemplang Pajak
Di dalam dokumen itu mengungkap bagaimana orang-orang kaya di dunia menyembunyikan uang mereka dari kewajiban membayar pajak.
Dokumen yang dikeluarkan oleh firma hukum dari Panama, Mossack Fonseca, ini terdiri atas 11 juta dokumen internal—4,8 juta e-mail; 3 juta database; 2,1 juta dokumen PDF; 1,1 juga foto; 320 ribu dokumen teks; dan dua ribuan file lainnya yang besar file-nya mencapai 2,6 terabyte (TB).
Setidaknya lebih dari 120 nama politikus dan pejabat publik dari seluruh dunia tercantum dalam dokumen ini, termasuk 12 di antaranya adalah pemimpin dunia baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.
Di antara beberapa nama pesohor itu adalah mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan mantan pemimpin Libia Muammar Gaddafi.
Dokumen ini juga mengungkapkan bagaimana orang-orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin mengatur transfer uang miliaran dolar AS melalui berbagai bank dan perusahaan bayangan.
Yang menarik, dokumen ini juga mencantumkan nama pesepakbola Argentina yang sekarang bermain di klub FC Barcelona, Leonel Messi.
Messi dan ayahnya dituduh menyerahkan hak atas citra sang pemain ke dua perusahaan di Belize dan Uruguay dengan tujuan menghindari aturan melaporkan kekayaan di Spanyol.
Kasus inilah yang memaksa Messi dan ayahnya beberapa kali berurusan dengan penegak hukum.
Dikutip dari The Guardian, sekelompok wartawan dari setidaknya 80 negara, termasuk Indonesia, kabarnya akan melalukan investigasi terhadap bocornya dokumen sangat penting ini. (The Guardian, Metro, Kompas)