PM Islandia Jadi Korban Pertama Panama Papers
Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson akhirnya meletakkan jabatan pada Selasa (5/4)
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, REYKJAVIK - Dokumen "Panama Papers" menelan korban.
Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson akhirnya meletakkan jabatan pada Selasa (5/4) setelah nama Gunnlaugsson dan sang istri muncul dalam dokumen tersebut.
Informasi mundurnya Gunnlaugsson diungkapkan oleh Wakil Ketua Partai Progresif Islandia Sigurdur Ingi Johannsson kepada stasiun televisi nasional Islandia, RUV, seperti dilansir CNN pada Selasa (5/4).
Gunnlaugsson memang berada dalam tekanan untuk mundur dalam beberapa waktu terakhir.
Warga Islandia menandatangani petisi meminta Gunnlaugsson mundur menyusul dugaan skandal keuangan dan pajak dalam dokumen "Panama Papers".
"Panama Papers" adalah dokumen rahasia yang memuat daftar klien kelas kakap yang menginginkan uang mereka tersembunyi dari endusan pajak di negara asalnya. Dokumen rahasia itu menjadi konsumsi publik setelah dibocorkan media massa.
Sebelumnya, Gunnlaugsson yang telah memimpin Islandia sejak 2013 dikabarkan menolak mengundurkan diri.
Padahal, di dalam dokumen itu tercantum nama Gunnlaugsson dan istrinya, Anna Sigurlaug Palsdottir.
Mereka diduga menggunakan jasa firma di luar negaranya untuk menyembunyikan investasi bernilai jutaan dollar AS dari kewajiban pajak.