Tahun Ini Bank Bukopin Habis-habisan Kejar Dana Murah
Strategi yang ditempuh adalah dengan merilis tiga varian produk tabungan tahun ini juga.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bank Bukopin Tbk tahun ini habis-habisan mengejar perolehan dana murah dari masyarakat. Bukopin menargetkan pertumbuhan dana murah alias current acount saving account (CASA) sebesar 24 persen tahun ini.
Strategi yang ditempuh adalah dengan merilis tiga varian produk tabungan tahun ini juga.
Direktur Pengembangan Bisnis & Teknologi Informasi Bank Bukopin, Adhi Brahmantyadi mengatakan, produk tersebut terdiri dari tabungan Siaga yang merupakan tabungan perorangan dan memiliki minimum pembukaan rekening sebesar Rp 500.000.
Produk selanjutnya tabungan premium dengan minimum setoran awal Rp 500 juta. “Lalu ada juga produk bisnis yang khusus untuk perusahaan,” Ujar Adhi, Rabu (13/4/2016).
Tiga produk tersebut, lanjutnya, memiliki fitur yang berbeda. Contohnya produk tabungan Siaga dan bisnis memiliki fitur yang sama yakni SMS banking, dan juga mobile Banking B Mobile.
Sementara untuk tabungan premium yang dikhususkan utnuk nasabah prioritas dan memiliki fitur tambahan seperti gratis berlangganan Majalah dan penggunaan fasilitas lounge.
Selain itu, nasabah prioritas juga dimanjakan dengan gratis Real Time Gross Settlement (RTGS) yang memungkinkan nasabah untuk transfer uang valuta rupiah antar Bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
Lalu, pemegang tabungan premium ini akan diberikan layanan save deposit box (SDB) secara cuma-cuma.
Selain itu, pada tahun ini juga akan menambah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sebanyak 100 hingga 150 unit. Saat ini Bank Bukopin memiliki 800 unit ATM yang menyebar di seluruh Indonesia.
“Penambahan ATM tetap ada,bukan nasabah saja, masyarakat juga terus kami berikan layanan melalui branchless banking dengan penambahan 300 agen pada tahun ini,” imbuh Adhi.
Sementara untuk kantor cabang, tahun ini Bank Bukopin akan membuka dua kantor cabang yang akan dibangun di wilayah Sorong-Papua, dan Banyuwangi, Jawa timur.
Reporter: Arsy Ani Sucianingsih