TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Cantika Puspa Pesona, perusahaan yang menaungi merek usaha perawatan kecantikan produksi PT Martha Tilaar memperluas sayap bisnis dengan mendirikan Martha Tilaar Spa Express.

Ini adalah usaha  jasa perawatan tubuh lengkap dari rambut hingga kaki seperti pijat, facial, scrub, dan reflexy. Sebelumnya Martha Tilaar menawarkan kemitraan usaha Martha Tilaar Salon & Day Spa.

Ita Utamiwati, General Manager PT Cantika Puspa Pesona menjelaskan, paket kemitraan Martha Tilaar Spa Express ditawarkan pada 2014.

Saat ini, ada lima gerai, yakni tiga gerai milik pusat dan dua milik mitra usaha "Salon & Day Spa memiliki jasa perawatan rambut. Sementara tipe Express memiliki lokasi usaha lebih sempit dan fokus kepada perawatan tubuh," kata Ita.

Sudah termasuk terapis lho!

Paket investasinya senilai Rp 340 juta. Mitra akan  mendapat enam terapis, pelatihan untuk tenaga non-terapis, serta desain interior dan eksterior.

"Sedangkan biaya lokasi, furnitur dan peralatan harus disediakan oleh mitra," tutur Ita.

Luas lokasi usaha sekitar 100 m² dengan sembilan orang karyawan yang terdiri dari enam terapis dan sisanya karyawan non terapis. Paket kemitraan ini cocok untuk dijalankan di pusat perbelanjaan atau mal.

Selain mengadopsi perawatan kecantikan dari tradisi Jawa, Martha Tilaar juga menggunakan perawatan dari tradisi India dan China seperti akupuntur, acupressure, chinese coin therapy, pijat tui na, dan Kuai Zi.

Harga layanan bervariasi mulai dari Rp 120.000 hingga sekitar Rp 1 juta untuk tiap perawatan. Harga jasa sudah dipatok oleh pusat sehingga mitra tidak boleh menentukan sendiri.

Pusat sudah menetapkan tiga tipe paket harga yang menyesuaikan lokasi usaha mitra, yakni silver, gold, dan platinum. Misalnya, gerai di luar kota besar akan berbeda harga jasa yang dipatok dengan gerai di pusat kota.

Pusat menargetkan, satu gerai bisa menggaet 20 orang pengunjung dalam sehari yang memilih jasa perawatan seharga Rp 200.000 sampai Rp 250.000.

Dengan begitu, omzet per hari bisa mencapai Rp 4 juta atau sekitar Rp 120 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya-biaya operasional, mitra ditargetkan bisa balik modal sekitar dua tahun. Jika tertarik, cermati dulu tawarannya.     

Reporter: Teodosius Domina