Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tak Satu Komando, Sulitkan Bulog Jalankan Tugas Menstabilkan Harga Beras

Status komando Bulog yang ribet, Bulog akan sulit untuk berperan sebagai penstabil harga

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tak Satu Komando, Sulitkan Bulog Jalankan Tugas Menstabilkan Harga Beras
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Enny Sri Hartati 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Menstabilkan harga beras hingga ketangan masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, terlebih peran Bulog kini terlihat sudah tidak satu komando.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, persoalan kelembagaan ini tidak hanya menjadi pintu masuk dalam menyelesaikan salah urus beras, dimana ‎status komando saat ini pada Bulog berbelit dan akhirnya menyulitkan menjalankan tugas utama.

"Status komando Bulog yang ribet, Bulog akan sulit untuk berperan sebagai penstabil harga," ucap Enny, Jakarta, Sabtu (24/4/2016).

Selain itu, persoalan beras juga terjadi ditingkat petani yang mengeluhkan krisis kelembagaan pada sektor hulu, seperti Balai Penyuluhan yang tidak lagi sesuai fungsinya.

Misalnya, ‎penggunaan alat mesin pertanian yang seringkali tidak dapat dimanfaatkan petani, tetapi malah dipinjamkan oleh lembaga-lembaga pertanian di berbagai daerah untuk fungsi yang berbeda.

‎"Ini adalah bentuk moral hazard, butuh kelembagaan yang optimal," ucapnya.

‎Lebih lanjut Enny mengatakan, persoalan lahan pertanian dan tenaga kerja pada sektor petanian yang semakin sedikit‎ turut menaikkan harga beras.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas