Gabung ke Holding, BTN Targetkan Asetnya Tembus Rp 700 Triliun
BTN bersanding dengan PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Adiatmaputra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yakin akan bergabung ke holding sektor jasa keuangan dan konsultan.
Hal itu sejalan dengan keinginan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyatukan perusahaan plat merah yang sejenis ke dalam satu grup.
Direktur Utama BTN Maryono optimis penggabungan ke dalam sebuah holding, memberi dampak positif bagi perseroan.
Salah satu target BTN menambah aset sampai Rp 700 triliun bisa tercapai jika ikut ke dalam holding tersebut.
"Membesarkan aset Bank BTN hingga tiga kali lipat, maka kami optimistis aset bisa menjadi Rp700 triliun," ujar Maryono di menara BTN, Jakarta, Senin (25/4/2016).
Sampai kuartal I 2016 aset Bank BTN tercatat senilai Rp178 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 19,5 persen (year-on-year).
"Pertumbuhan aset ini berada di atas rata-rata industri yang hanya 7,6 persen," kata Maryono.
Sedangkan untuk laba bersih, Bank BTN menargetkan Rp2,4 triliun.
Angka tersebut lebih besar dari empat kali lipat dari raihan di Kuartal I-2016 yang senilai Rp491 miliar.
"Permintaan dari kredit rumah terus meningkat, maka kami optimistis Rp2,4 triliun bisa tercapai," papar Maryono.
Kementerian BUMN berencana menggabungkan Bank BTN ke holding jasa keuangan dan konsultan.
Di dalam grup tersebut, BTN akan bersanding dengan PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani.