Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Tambah Porsi Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

“Mulai tahun 2016 pembangunan akan lebih diupayakan agar lebih banyak proporsinya untuk MBR.”

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pemerintah Tambah Porsi Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Penyerahan kunci rumah nelayan dari Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin (ilustrasi) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Satu Juta Rumah di 2016 ini diprioritaskan untuk masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Bila pada 2015 lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Rumah MBR sebanyak 603 ribu unit, maka pada tahun 2016 ini ditargetkan menjadi 700 ribu untuk rumah MBR dan 300 ribu untuk rumah non MBR.

“Mulai tahun 2016 pembangunan akan lebih diupayakan agar lebih banyak proporsinya untuk MBR.” Jelas Syarif Burhanuddin, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan di Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Syarif mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan kepemilikan rumah untuk MBR jauh lebih dibutuhkan masyarakat.

“Kalau untuk masyarakat non MBR kadang membeli rumah untuk investasi bukan untuk dihuni, maka yang lebih prioritas saat ini adalah mendorong pengembang agar lebih banyak membangun rumah untuk MBR," kata Syarif.

Untuk meningkatkan pembangunan rumah untuk MBR pemerintah juga saat ini terus mendorong pengembang untuk melaksanakan hunian berimbang.
Bagi pengembang yang membangun hunian mewah, Syarif ingin ada hunian menengah dan hunian murah dengan komposisi 1 hunian mewah, 2 hunian menengah, dan 3 hunian murah.

Berita Rekomendasi

"Bagi yang membangun hunian murah, tidak wajib membangun hunian menengah dan mewah," papar Syarif.

Menurut Syarif saat ini pengembang enggan membangun rumah murah karena proses perijinan yang lama dan banyak.

Karena itu Kementerian PUPR juga sedang menyusun penyederhanaan perijinan pembangunan perumahan.

“Membangun rumah murah atau mahal itu sama prosesnya. Sehingga karena sama-sama susahnya, pengembang lebih memilih menjual rumah komersil, karena keuntungannya lebih banyak," jelas Syarif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas