Proyek Perumahan dengan Jaringan Fiber Optik Setara Silicon Valley Hadir di Bogor
Untuk membangun kawasan ini, Cyber Park Indonesia menggandeng developer berpengalaman Wika Realty sebagai mitra operation.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cyber Park Indonesia dengan dukungan Fiber Optik Powertel akan membangun kawasan fiber optik yang diklaim sebagai yang terbesar, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.
Jaringan fiber optik ini diklaim bisa menyaingi kapasitas Kebutuhan Infrastruktur Internet di Sillicon Valley.
Kawasan hunian cyberatau cyber home tersebut diberi nama Tamansari Cyber. Pertama, dan satu-satunya hunian berkonsep Real cyber home di Indonesia.
Dibangun di atas luas tanah sekitar 13 hektar, Tamansari Cyber berlokasi di Kelurahan Mulyaharja, masih termasuk di dalam Kota Bogor.
CEO Cyber Park Indonesia, Dedi Yudiant berjanji kepada Presiden Jokowi, properti dengan konsep teknologi sudah hadir di Bogor.
Dengan begitu orang nomor satu itu tidak perlu jauh-jauh ke Sillicon Valley melihat jaringan internet tercepat.
“Jadi, Presiden tidak perlu jauh-jauh naik pesawat ke Sillicon Valley lagi buat lihat Google fiber 1 Gbps. Sudah ada di Bogor, yang bahkan dekat dengan Istana Bogor," ujar Dedi, Selasa (3/5/2016).
Untuk membangun kawasan ini, Cyber Park Indonesia menggandeng developer berpengalaman Wika Realty sebagai mitra operation.
Menurut Dedi, gagasan membangun kawasan cyber home ini akan mampu menjawab dan memberi solusi internet lelet yang merupakan masalah sebagian masyarakat Indonesia di rumah mereka.
"Konsep hunian ini bahkan mampu bersaing dengan Google Fiber USA," tegas Dedi.
Dedi menjelaskan setiap rumah terpasang internet dengan kekuatan riil 100 Mbps dengan Upload dan Download Sama (simetris).
Bahkan saat ini sedang sang pengmebang ingin meningkatkan sampai 10 Gbps.
"Ini satu-satunya Kawasan dengan rumah akses internet terbesar di dunia, bukan lagi hanya di Indonesia,” ujar Dedi.
Saat ini tipe rumah Tamansari Cyber dirancang dalam dua jenis, yaitu Homepage dan Bandwith dengan jumlah total 400 unit.
Untuk tipe Homepage seluas bangunan 75 meter persegi dan luas tanah 120 meter persegi, harga yang ditawarkan Rp 1,2 miliar.
Sementara itu, untuk tipe Bandwith dengan luas bangunan 62 meter persegi dan luas tanah 105 meter persegi harganya dibanderol Rp 1 miliar lebih dengan KPR bisa 7- 9 juta / bulan.