Pagi Ini Rupiah Diprediksi Menguat
Di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah justru tergerus 0,29 persen di level Rp 13.284 per dollar AS.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Posisi rupiah sedang diuntungkan faktor eksternal meski pergerakan masih dalam rentang sempit. Di pasar spot, Senin (9/5/2016), nilai tukar rupiah terangkat 0,25 persen ke level Rp 13.314 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.
Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah justru tergerus 0,29 persen di level Rp 13.284 per dollar AS.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penguatan rupiah yang terjadi hari ini karena pandangan positif pasar terhadap kebijakan pemerintah.
Pasar menilai, paket kebijakan ekonomi yang terbaru beberapa waktu lalu memberikan ruang gerak lebih bebas dan positif bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
"Ini dinilai bisa jadi motor penggerak aktivitas ekonomi tanah air yang akhirnya bisa berimbas positif bagi rupiah," jelas Faisyal.
Di luar itu, nyaris tidak ada faktor lain yang menopang pergerakan rupiah. Hanya saja penguatan masih bisa berlanjut esok hari.
Ini lantaran ada pernyataan Charles Evans, Presiden The Fed Chicago yang negatif untuk pergerakan dollar AS.
Pada pernyataannya Evans melontarkan nada kecewa dengan iklim investasi dan bisnis di Amerika Serikat.
Selain itu juga ditambah oleh pendapat Evans yang menyatakan bahwa ia setuju dengan keputusan The Fed untuk masih mempertahankan suku bunganya di level sekarang.
“Indikasi yang ditangkap pasar lewat pernyataan ini dovish sehingga bisa menahan laju USD dan menguntungkan mata uang lawannya seperti rupiah,” ujar Faisyal.
Reporter: Namira Daufina