Kinerja Emiten Properti Kini Melambat, Ada Apa Gerangan?
Kinerja enam emiten memang tumbuh, namun tidak signifikan. Sementara, lima emiten lainnya justru turun perolehan laba bersih secara signifikan
Editor: Choirul Arifin
![Kinerja Emiten Properti Kini Melambat, Ada Apa Gerangan?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jakarta-property-week-2015_20150918_010717.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kinerja emiten properti sepanjang kuartal I 2016 masih mengalami perlambatan baik dari sisi perolehan laba bersih maupun dari sisi pencapaian marketing sales atau pra penjualan.
Laba bersih rata-rata sebelas emiten pada tiga bulan pertama tahun ini melorot 16,9%. Kesebelas tersebut hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2,19 triliun, turun dari 2,64 triliun pada kuartal I 2015.
Kinerja enam emiten memang tumbuh, namun tidak terlalu signifikan. Sementara, lima emiten lainnya justru turun perolehan laba bersih secara signifikan.
Emiten yang mencatat pertumbuhan yakni PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Agung Podomoroland Tbk (APLN), PT Metropolitand Land Tbk (MTLA) dan PT Alam Sutera Tbk (ASRI) dengan pertumbuhan masing-masing 15%, 12,8% , 7,8%, 10% dan 88%.
Sedangkan PT Sentul City Tbk (BKSL) bangkit berhasil mencetak laba bersih Rp 23 miliar setelah periode yang sama tahun lalu masih mencatat kerugian.
Emiten lainnya seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Ciputra Development tbk (CTRA) mengalami penurunan laba bersih masing-masing 67,4%, 17,4%, 88,5%, 26% dan 36,8%.
Sementara performa marketing sales emiten properti tidak jauh berbeda dari perelahan laba bersih kuartal I.
Sebagian besar emiten mengalami penurunan pencapaian para penjualan dan perolehannya juga masih jauh dari target yang dipatok tahun ini.
Tujuh emiten yakni APLN, MTLA, CTRA, BSDE, DILD, PWON, PPRO dan BKSL berhasil mengantongi marketing sales Rp 5,25 triliun.
Perolehan tersebut baru sekitar 16,05% dari total target yang ditetapkan kedelapan emiten tersebut yakni 32,7 triliun.
APLN berhasil mengantongi pra penjualan Rp 1,01 triliun atau 28,8% dari target tahun ini yakni Rp 3,5 triliun. Ini masih tercatat naik 7,4% dari perolehan diperiode yang sama tahun lalu yakni Rp939,7 miliar.
Lalu marketing sales CTRA turun 36,7% yoy menjadi Rp 1,1 triliun atau baru mencapai 11,8% dari target tahun ini.
BSDE juga mengalami penurunan pra penjualan 45,4% yoy menjadi Rp 1,2 triliun atau baru meraih 17,9% dari total target yang dipatok tahun ini yakni Rp 6,9 triliun.
Begitu juga SMRA, BKSL dan PWON masing-masing mengalami penurunan 66,6% menjadi Rp 400 miliar, 25,7% yoy menjadi Rp 158 miliar dan 50,5% menjadi Rp594.