Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BUMN Ini Bidik Efek Domino dari Penggemukan Sapi-sapi Impor Asal Australia

Melalui penerapan pola integrasi peternakan dan perkebunan, Didik ingin impor sapi ini dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in BUMN Ini Bidik Efek Domino dari Penggemukan Sapi-sapi Impor Asal Australia
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Petugas mengeluarkan sapi impor yang baru saja tiba dari Australia dari kapal ke dalam bak truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/9/2015). Pemerintah mengimpor sebanyak 50.000 sapi potong dari Australia secara bertahap pada periode Agustus hingga Desember 2015 guna menjaga kestabilitas pangan khusunya kebutuhan daging sapi bagi masyarakat. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) telah melaksanakan impor sapi perdana dari Australia pada caturwulan ke-2 (dua) tahun 2016 ini.

Sapi impor yang diberangkatkan dari Pelabuhan Wyndham, Australia, tersebut tiba melalui pelabuhan Tanjung Priok dan telah mengisi peternakan sapi PT RNI, di Jatitujuh, Majalengka.

Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengatakan, sapi bakalan tersebut akan digemukkan di lokasi peternakan sapi PT RNI.

“Setelah melalui masa penggemukan, sapi tersebut akan dipotong di RPH (rumah pemotongan hewan)yang telah terdaftar sebagai supply chain PT RNI, lalu dipasarkan kepada masyarakat,” kata Didik, Kamis (19/5/2016).

Melalui penerapan pola integrasi peternakan dan perkebunan, Didik ingin impor sapi ini dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Pasalnya efek domino sapi impor bisa mendorong pemanfaatan sumber pupuk organik.

“Dilakukannya impor ini juga dalam rangka optimalisasi aset kandang sapi milik PT RNI di Jatitujuh, Majalengka,” ungkap Didik.

BERITA TERKAIT

Ke depan, PT RNI berupaya semakin memperkuat bisnis penggemukan sapi. Pada realisasinya perseroan mengembangkan area seluas 50 hektare di Jatitujuh, Majalengka, untuk disiapkan sebagai peternakan sapi yang mampu menampung hingga 50.000 ekor sapi potong dalam setahun.

Peternakan sapi tersebut akan dikembangkan secara terintegrasi dengan industri tebu PT RNI melalui Proyek Integrasi Peternakan Sapi.

Di samping itu, membuka peluang untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka pengembangan peternakan sapi sebagai wujud kepedulian PT RNI kepada masyarakat sekitar.

“Pakan sapi dipenuhi secara mandiri melalui pemanfaatan pucuk tebu dan rumput gajah. Kotoran hewan akan diolah menjadi pupuk cair dan pupuk organik yang bermanfaat untuk perkebunan dan biogasnya akan dimanfaatkan sebagai sumberdaya energi bagi masyakarat," kata Didik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas