Bisnis Properti Lesu, Kini BTN Bertumpu ke Pembiayaan Perumahan Menengah-Bawah
"Tingginya permintaan untuk rumah menengah ke bawah harus diimbangi dengan adanya lahan yang memadai."
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melihat pasar rumah untuk masyarakat menengah ke bawah masih cukup tinggi dan ini menjadi stimulus bagi pelaku bisnis perumahan untuk terus membangun.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, permintaan masyarakat akan rumah terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga membawa dampak multiplier effect sektor-sektor industri properti dan lainnya.
Maryono mengatakan, dalam mendukung program sejuta rumah, BTN menargetkan pembiayaan perumahan sepanjang tahun ini sekitar 570 ribu unit rumah.
"Ekspektasi kami jumlah ini akan melampaui target dan kami siap hingga 800.000 unit rumah. Semoga ini dijadikan pegangan para pengembang bahwa dananya ada dan siap dipakai untuk membiayai proyek rumah bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," tuturnya.
Lebih lanjut Maryono mengatakan, untuk mempercepat realisasi program sejuta rumah maka diperlukan pembentukan bank tanah untuk mempercepat pembangunan pemukiman atau perumahan untuk rakyat.
"Tingginya permintaan untuk rumah menengah ke bawah harus diimbangi dengan adanya lahan yang memadai, sehingga pengembang bisa dengan mudah dan cepat untuk membangun perumahan di berbagai daerah," tuturnya.