Sentil Jokowi, Yusril Bilang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Layak Dilanjutkan
Yusril mengatakan Pemerintah tidak perlu membangun kereta cepat, tetapi cukup kereta dengan kecepatan sedang.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra menilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dicanangkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak feasibel alias tidak layak untuk dilanjutkan
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dibangun Pak Jokowi saya pikir tidak feasible," ujar Yusril saat menyampaikan visi misinya di DPP PAN, Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Pernyataan Yusril tersebut ketika menjelaskan mengenai program jangka panjang terkait pemukiman yang berkaitan juga dengan transportasi umum.
Menurut Yusril, masyarakat tidak bisa lagi tempat tinggal di Jakarta yang menurutnya sudah terlalu padat.
Sehingga, perlu lokasi alternatif hunian lain, seperti tinggal di di kawasan suburban alias pinggiran Jakarta.
Untuk itu, kata Yusril, perlu disediakan sarana dan prasarana transportasi umum yang memadai.
Dari sarana dan prasarana transportasi umum tersebut yakni kereta api yang kini telah banyak diminati oleh masyarakat dari pinggir Jakarta untuk bekerja di Jakarta.
Yusril mengatakan Pemerintah tidak perlu membangun kereta cepat, tetapi cukup kereta dengan kecepatan sedang.
Yang penting kereta tersebut bisa menjamin waktu tiba di tempat tujuan tidak lebih dari 1 jam.
"Saya pikir rapid train saja, yang jalan sedang tapi bisa dijamin 45 menit dari Serang atau Cilegon ke Jakarta," kata Yusril.
--