Guna Kurangi Impor, PGN Targetkan Bangun 1.680 Km Pipa Gas hingga 2019
Direktur PGN meyebutkan target itu disiapkan hingga tahun 2019 dan tidak hanya di tiga daerah di Jatim, tetapi juga di beberapa daerah Indonesia.
Laporan Reporter Surya.co.id Sri Handi Lestari
TRIBUNNEWS.COM - Setelah berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas di Pasuruan, Mojokerto dan Sidoarjo, di semester I tahun 2016, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menyiapkan program pembangunan pipa gas lagi hingga mencapai 1.680 kilometer.
Direktur PGN, Dilo Seno Widagdo, meyebutkan target itu disiapkan hingga tahun 2019 dan tidak hanya di tiga daerah di Jatim, tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia.
"Pasuruan, Mojokerto dan Sidoarjo hanya 15 km, 27 km dan 30 km. Sementara target kami hingga 2019 bisa mencapai 1.680 km," jelas Dilo, Rabu (27/7/2016).
Lebih lanjut, Dilo menyebutkan pipa di wilayah Pasuruan itu antara Kecamatan Kejayan hingga Kecamatan Purwosari.
Sementara di wilayah Mojokerto, dari Kecamatan Jetis ke Kecamatan Ploso dan di wilayah Sidoarjo dari Kecamatan Kalisogo hingga Kecamatan Waru.
Hingga tahun 2015 lalu, secara nasional jaringan pipa gas PGN yang selesai dibangun baru mencapai 1000 km.
Tahun 2016 hingga 2019, adalah target 1.680 km lagi.
Alasan PGN untuk mengembangkan pipa gas ini, agar masyarakat bisa menikmati gas alam yang dimiliki sendiri tanpa harus impor.
Sehingga bisa mengurangi biaya impor dan ketergantungan pada energi impor.
"Semakin banyak masyarakat menggunakan gas bumi, maka akan memberikan dampak besar bagi rakyat dan negara dan mengurangi ketergantungan pada energi impor," lanjut Dilo.
Saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 7.100 km pipa gas bumi, tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Pipa-pipa gas tersebut memasok gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan ke lebih dari 107.690 rumah tangga pelanggan PGN, 1.857 usaha kecil, mal, restoran, hotel, rumah sakit, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik.