PGE Tidak Berkembang Diakuisisi PLN
Karena perseroan dapat menekan harga beli uap/listrik dari PGE
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi Faby Tumiwa menilai rencana PT PLN mengakusisi Pertamina Geothermal Energy (PGE) tidak didasarkan pada kajian strategis.
Menurut Faby Menteri BUMN Rini Soemarno belum merencanakan dengan baik penggabungan dua perusahaan plat merah tersebut.
"Menurut saya, akusisi tersebut tidak memberikan nilai tambah kepada PGE dan berpotensi membuat panas bumi tidak berkembang," ujar Faby dihubungi wartawan, Selasa (23/8/2016).
Faby menilai keuntungan akusisi itu hanya untuk PT PLN. Karena perseroan dapat menekan harga beli uap/listrik dari PGE. Selanjutnya PLN, kata Faby bisa menjadi price setter untuk harga listrik PLTP.
"Tentunya kondisi seperti ini tidak diinginkan oleh pengusaha panas bumi," kata Faby.
Faby menambahkan jika ingin meningkatkan pengembangan panas bumi, PT PLN diminta konsentrasi mengembangkan anak usahanya, PLN Geothermal. Hal lain yang bisa dilakukan justru PLN Geothermal sahamnya bisa diakusisi Pertamina.
"Resiko terbesar panas bumi adalah pada tahap eksplorasi dan pengelolaan reservoir, yang kompetensinya tdk dimiliki PLN," ungkap Faby