Janji Kementerian PUPR: Lumpur Lapindo Akan Disulap untuk Keuntungan Negara
"Lumpur keluar terus, walaupun sudah sepertiga," kata Arie.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lumpur Lapindo, Sidoarjo terus keluar setiap harinya. Volume yang dihasilkan 30 sampai 50 ribu meter kubik.
Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ingin menggunakan lumpur Sidoarjo, menjadi bahan baku pembangunan infrastruktur. Sehingga lumpur yang tidak berguna menjadi keuntungan bagi negara.
"Bagaimana memanfaatkan lumpur Lapindo supaya penderitaan masyarakat disana berkurang," ujar Kepala Badan Litbang Kementerian PUPR Arie Setiadi di kantornya, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Menurut Arie jika lumpur Lapindo tidak digunakan, akan keluar terus dan merugikan masyarakat sekitar. Saat ini sudah sepertiga lumpur diserap oleh Kementerian PUPR melalui dana talangan.
"Lumpur keluar terus, walaupun sudah sepertiga," kata Arie.
Arie menjelaskan ke depannya lumpur dari Lapindo akan digunakan untuk membuat kolom dan balok bangunan serta jalanan. "Kami prediksi akan diubah jadi komponen infrastruktur kolom dan balok," ungkap Arie.
Arie menambahkan saat ini Balitbang mencari cara agar lumpur Lapindo bisa digabung dengan besi. Karena jika disatukan saat ini akan merusak kandungan besi.
"Sekarang saya harus menemukan komponen yang bukan dari besi," kata Arie.