Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Whatsapp Menggerogoti Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Sektor Telekomunikasi

"Jadi OTT hanya menambah keuntungan bagi Google dkk," kata Yusuf

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Whatsapp Menggerogoti Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Sektor Telekomunikasi
REDMOND PIE
WhatsApp Web 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Maraknya penggunaan aplikasi sosial media dan chatting seperti Whatsapp, Blackberry messenger, Kakao talk, dan lain sebagainya, telah memangkas pertumbuhan industri telekomuniasi Indonesia.

Kondisi itu menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga berefek pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor komunikasi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kominfo Basuki Yusuf Iskandar mengatakan, pertumbuhan penggunaan aplikasi sosial media over the top (OTT), tidak serta merta mendorong kenaikan laba operator telekomunikasi.

Walau kemudian kebutuhan layanan internet masyarakat meningkat, namun pendapatan operator tetap berbeda saat pola komunikasi masih menggunakan telepon atau pesan pendek (SMS).

Menurut Basuki, jika pola komunikasi masih menggunakan telepon atau SMS, pendapatan operator relatif tinggi. "Jadi OTT hanya menambah keuntungan bagi Google dkk," kata Yusuf, dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (5/9/2016).

Dengan alasan ini Kominfo mengusulkan target PNBP sektor telekomunikasi tahun depan diturunkan. Dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2017, Kominfo mengusulkan target PNBP dari kementeriannya hanya sebesar Rp 13,1 triliun.

Jumlah itu lebih rendah dibandingkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 sebesar Rp 14 triliun.

BERITA TERKAIT

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara bilang, tren pelemahan pertumbuhan industri telekomunikasi sejalan dengan kondisi ekonomi makro saat ini.

Bahkah jika dilihat, pertumbuhan industri telekomunikasi setiap tahunnya selalu turun.

Menurut Suahasil, pada semester pertama 2016, pertumbuhan industri telekomunikasi hanya sebesar 8,4%.

Lebih rendah dari periode yang sama tahun 2015 yang sebesar 9,9%. Apalagi jika dibandingkan tahun 2014 yang mampu tumbuh diatas 10%.

Tapi Banggar DPR tak menerima alasan pemerintah menurunkan target PNBP. Banggar meminta Kominfo menjaga target PNBP minimal sama seperti tahun ini. Kominfo akhirnya setuju menaikan target PNBP jadi Rp 16,57 triliun.

"Saya setuju dinaikkan, meski belum kebayang upaya yang akan dilakukan," kata Yusuf. Apalagi di 2017 tidak ada lelang frekuensi jaringan.

Nota Keuangan RAPBN 2017 menyebutkan, selama 2012-2015, PNBP Kominfo tumbuh rata-rata 2,2% per tahun.

Tahun ini PNBP Kominfo ditargetkan Rp 14,0 triliun, lebih tinggi 13,1% dibandingkan 2015.

PNBP ini bersumber dari pendapatan jasa penyelenggaraan telekomunikasi, pendapatan spektrum radio serta pendapatan hak dan perizinan. Total PNBP tahun ini ditargetkan Rp 240 triliun. 

Reporter: Asep Munazat Zatnika

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas