Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mitsubishi Berpotensi Hatrick Menang di Tender PLN

Ramson mengatakan, bahwa sepanjang semua persyaratan terpenuhi, maka sah-sah saja jika Mistubishi memenangkan tender ketiga tersebut.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Mitsubishi Berpotensi Hatrick Menang di Tender PLN
TRIBUNNEWS.COM/Adiatmaputra Fajar Pratama
Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mitsubishi berpeluang memenangkan tender ketiga PLN untuk megaproyek 35 ribu MW.

Setelah sebelumnya memenangkan proyek PLTGU Tanjung Priok dengan kapasitas 800 MW dan PLTGU Muara Karang 500 MW, mereka menjadi salah satu kandidat dalam PLTGU Jawa-1 dengan kapasitas 1.600 MW.

Kontrak EPC PLTGU Muara Karang dilakukan pada 29 Agustus 2016. Sedangkan kontrak EPC PLTGU Tanjung Priok pada November 2015.

“Tidak masalah kalau mereka menang lagi. Peluang mereka terbuka dalam business to business,” kata anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian, Jumat (9/9/2016).

Ramson mengatakan, bahwa sepanjang semua persyaratan terpenuhi, maka sah-sah saja jika Mistubishi memenangkan tender ketiga tersebut.

Yang penting, lanjut Ramson, semua harus didukung dengan kesiapan pembiayaan dan teknologi, pengerjaan tepat waktu, serta harga yang wajar dan kompetitif.

BERITA TERKAIT

“Termasuk, bahwa mereka tidak mengerjakan dengan syarat-syarat keuangan yang terlalu berat, misal dengan meminta penjaminan dari pemerintah,” kata Ramson.

Begitu pula kalau pun Mitsubishi menggandeng PJB yang merupakan anak perusahaan PLN, menurut Ramson juga tidak masalah juga sepanjang menguntungkan PLN.

Yang penting, bahwa dalam proses tender, Mitsubishi memang unggul dan lebih kompetitif dibandingkan calon investor lain.

Menurut anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi, siapapun yang menjadi pemenang, termasuk Mitsubishi, tidak menjadi persoalan selama membuat pembangunan bisa menjadi lebih cepat.

“Selama proses tendernya baik dan sesuai prosedur, maka tak jadi masalah,” kata Rinaldy.

Menurut dia, semua aktivitas memang tidak bisa disamakan antara satu tender dan tender lain, karena masing-masing pasti memiliki variabel-variabel yang berbeda. “Tetapi secara total, itulah yang terbaik,” ungkap Rinaldy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas