Peredaran Uang Palsu Naik, Tapi BI Bilang Itu Tak Ada Hubungannya dengan Pilkada
"Kerjasama ini sangat efektif, tahun ini saja sudah dua kali bongkar tempat pembuatan uang palsu"
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia telah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk memberantas peredaran uang palsu di tengah masyarakat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, kerjasama dengan Polri sudah dijalankan sejak lama dan pihak kepolisian telah bekerja dengan baik, yaitu langsung ke lokasi atau tempat pembuatan uang palsu.
"Kerjasama ini sangat efektif, tahun ini saja sudah dua kali bongkar tempat pembuatan uang palsu," ujar Ronald, Sabtu (24/9/2016).
Ronald juga menepis, meningkatnya peredaran uang palsu jika dikaitkan adanya proses pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan pada tahun depan, seperti DKI Jakarta, Banten dan Bekasi.
"Tidak ada kaitannya Pilkada dengan peningkatan uang palsu," ucap Ronald.
Data yang dirilis BI lewat websitenya, menyebutkan temuan uang palsu pada Juni 2016 sebanyak 8 lembar dari satu juta uang beredar.
Bulan berikutnya atau Juli 2016, jumlah uang palsu yang ditemukan meningkat menjadi 9 lembar dari satu juta uang beredar.