Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dampak Tax Amnesty: Pasar Modal Indonesia Kalahkan Singapura dan Malaysia

Ini terbukti dengan nilai transaksi harian saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melewati transaksi harian Singapura dan Malaysia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dampak Tax Amnesty: Pasar Modal Indonesia Kalahkan Singapura dan Malaysia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden RI Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (ketiga kanan), dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi (kedua kanan) berjalan usai memberikan keterangan kepada wartawan saat mengunjungi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (30/9/2016) malam. Program Tax Amnesty tahap pertama berakhir Jumat (30/9/2016) malam dan sebanyak 347033 wajib pajak telah mendapat pengampunan pajak dengan jumlah uang tenusan sebanyak Rp 86,94 T. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak dari program pengampunan pajak (tax amnesty) sangat terasa pada pasar modal Indonesia.

Ini terbukti dengan nilai transaksi harian saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melewati transaksi harian Singapura dan Malaysia.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, biasanya, transaksi harian di bursa saham sekitar Rp5,5 triliun dan sejak adanya program amnesti pajak melonjak jadi Rp8 triliun.

"Transaksi harian naik signifikan. Tadinya Rp5,5 triliun per hari menjadi Rp8 triliun per hari. Apakah ini efek tax amnesty? Bisa saja," kata Tito saat workshop pasar modal, Sabtu (1/10/2016).

Menurut Tito, nilai transaksi tersebut lebih besar empat kali dari Singapura, dua kali dari Malaysia, dan enam kali dari Filipina. Terlebih lagi, kata Tito, saat ini sektor pasar modal di Singapura tengah menghadapi masalah.

Ini disebabkan 250 perusahaan yang tercatat di bursa saham adalah perusahaan asing dan 100 perusahaan di antaranya bermasalah.

"Singapura lagi pusing. Dari 250 perusahaan, ada 100 perusahaan enggak jelas," sebut Tito. Dengan kondisi tersebut, Tito meyakini pasar modal Indonesia akan jauh melampaui Singapura. Terlebih lagi, pasar modal Indonesia terus menunjukan pertumbuhan dari sisi pertumbuhan emiten baru.

Berita Rekomendasi

"Malaysia minus 5 persen, Singapura minus 1 persen. Dia malah banyak delisting daripada listing, dalam 3 tahun, kita akan kalahkan Singpura, Malaysia, Thailand," katanya.

Penulis: Iwan Supriyatna

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas